Rabu, 10 September 2008

Tugas Photoshop Bab 3

Evaluasi Bab 3 (hal. 47)
1. a 6. c
2. b 7. e
3. e 8. d
4. b 9. e
5. c 10. d

1. a. Tool Preset, pilihan tool pada kelompok tool.
b. Brush Preset, untuk memilih jenis dan ukuran Brush Tool yang digunakan.
c. Blending Mode, untuk menentukan mode yang digunakan.
d. Opacity, untuk meningkatkan tingkat transparansi.
e. Flow Rat, untuk menentukan seberapa cepat proses perwarnaan (sapuan) yang
dilakukan oleh Brush Tool.
f. Air Brush, bila diaktifkan akan bersifat seperti cat semprot.
2. a. Blur Tool, untuk memperhalus atau mengaburkan bagian gambar.
b. Sharpen Tool, untuk mempertajam bagian gambar.
c. Smudge Tool, untuk simulasi proses penggosokan tangan pada gambar lukisan yang
masih basah
3. - Rectangle Tool - Polygon Tool
- Rounded Rectangle Tool - Line Tool
- Ellipse Tool - Custom Shape Tool
4. a. Marquee Tool, untuk memilih atau melakukan seleksi terhadap sebagian atau
seluruh gambar.
b. Lasso Tool, untuk menentukan seleksi yang lebih detail dan kompleks dibandingkan
dengan Marquee Tool.
5. 1. Klik Crop Tool dalam tool box
2. Aturlah opsi atau pilihan dalam option bar sebagai berikut.
Tentukan lebar gambar hasil cropping pada kotak isian Width
Tentukan tinggi gambar hasil cropping pada kotak isian Height
Isilah kotak isian Resolution untuk menentukan atau mengubah resolusi gambar hasil cropping. Pilihlah satuan yang digunakan pada kotak pilihan di sebelah Resolution
Klik tombol Front Image untuk mengisi kotak isian Width, Height, dan Resolution secara otomatis

3. Klik bagian gambar yang akan di-crop, lalu tarik mouse hingga membentuk area seleksi yang diinginkan.
4. Setelah seleksi crop pada gambar dilakukan, aturlah beberapa opsi dalam option bar, yaitu sebagai berikut.
· Aktifkan kotak Shield untuk menandai area yang akan dibuang
· Klik kotak warna pada bagian Color untuk menandai area gambar yang akan dibuang dengan warna tertentu
· Tentukan tingkat transparasi warna untuk menandai area yang akan dibuang pada bagian Opacity
· Aktifkan kotak cek Perspective untuk mengubah perspektif gambar. Ketika kotak cek ini diaktifkan, akan muncul titik perspektif pada gambar. Titik perspektif dapat dipindah-pindahkan untuk mengubah perspektif gambar hasil cropping
· Klik tombol Cancel Current Crop Operation untuk membatalkan proses cropping
· Klik tombol Commit Current Crop Operation atau tekan Enter untuk melaksanakan proses cropping

Selasa, 27 Mei 2008

Tugas buat pak Abie_

1. 1. Garis-garis grid diblok
2. klik menu format
3. pilih dan klik cell
4. pilih patterns dan memilih warna yang diinginkan
5. tekan OK
2. 1. klik menu tools
2. pilih protection
3. pilih protect sheet
4. klik OK
3. a. F3 =SUM(D2;E2)
b. G3 =D2-E2
c. H3 =D2*E2
d. I3 =D2/E2
e. D6 =SUM(D2;D4)
f. D7 =AVERAGE(D2;D4)
g. D8 =MAX(D2;D4)
h. D9 =MIN(D2;D4)
i. D10 =COUNT(D2;D3;D4)
j. H6 =SUM(H2;H4)
k. H7 =AVERAGE(H2;H4)
l. H8 =MAX(H2;H4)
m. H9 =MIN(H2;H4)
n. H10 =COUNT(H2;H3;H4)

Sabtu, 19 April 2008

Cara Berjilbab Menurut Syari’at

Cara Berjilbab Menurut Syari’at
Kalau mau bicara tentang pakaian wanita muslimah yang ideal dan memenuhi seluruh persyaratan, maka sebagaimana yang disepakati oleh jumhur ulama bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali muka dan tapak tangan.
Artinya, keseluruh tubuh itu wajib ditutup dengan pakaian kecuali bagian muka dan tapak tangan saja. Sedangkan model pakaian, warna, motif, corak atau stylenya diserahkan kepada masing-masing budaya dan kebiasaan.
Asalkan kesemuanya itu memenuhi syarat standar busana muslimah yaitu:
Tidak tembus pandang
Tidak ketat hingga membentuk lekuk tubuh
Tidak menyerupai pakaian laki-laki atau
Tidak menyerupai pakaian ‘khas’ milik orang kafir atau pakaian orang fasik
Benar-benar menutup dan tidak ada yang dibuka atau dibelah sedemikian rupa sehingga bisa memperlihatkan aurat
Itu adalah standar ideal busana muslimah yang bila semua itu terpenuhi, maka sudah cukup. Adapun masalah jilbab gaul yang sekarang jadi mode, bisa kita lihat dari dua arah yang berbeda.
Arah yang pertama, bila kita melihat dari arah ideal. Maka jilbab mode itu jelas masih belum memenuhi semua persyaratan. Misalnya soal ketatnya pakaian itu sehingga tetap membentuk lekuk tubuh. Atau belahan-belahan tertentu yang masih juga memperlihatkan bagian aurat. Juga masalah menyerupai pakaian laki-laki dan seterusnya.
Bila kita nilai dari arah ideal atau tidak, maka jilbab gaul itu tidak bisa dikatakan ideal alias tidak memenuhi syarat busana muslimah.
Yang yang kedua, kita memandang dari arah pakaian trendi di kalangan remaja gaul saat ini yang sedemikian seronok, terbuka, seksi dan cenderung liar dan a moral. Kita bisa mengatakan bahwa pakaian mereka itu sama saja dengan bukan pakaian, karena aurat yang terlihat bukan hanya ’sebagian’, tapi justru ’sebagian besar.’ Jadi pakaian mereka itu bukan setengah telanjang tapi 2/3 telanjang atau 4/5 telanjang.
Bila dari kalangan mereka ini ada yang mulai sadar dan ingin kembali kepada Islam lalu mulai coba-coba menggunakan busana muslimah meski ‘belum memenuhi standar ideal,’ maka kita perlu memberi support atau dukungan. Tentu saja dukungan ini sifatnya sementara, karena biar bagaimana pun pakaian idealnya belum terpenuhi.
Tapi support dan dukungan tetap dibutuhkan agar mereka sedikit demi sedikit bisa beradaptasi dengan busana muslimah. Karena kalau mau dibandingkan, biar bagaimana pun jilbal gaul itu tetap lebih baik dari pada baju minim yang mengubar nafsu itu.
Yang diperlukan adalah pendekatan dakwah yang baik dan simpatik kepada mereka agar keinginan baik mereka itu bisa dihargai lebih dahulu. Sambil perlahan-lahan kita mencoba menanamkan makna dan hakikat ajaran Islam secara lebih intensif dan mengena. Nanti pada akhirnya, bila penanaman itu mulai menghasilkan buah, mereka snediri yang akan mengganti jilbab gaulnya dengan busana muslimah yang ideal.

RAMALAN BINTANG NGAJAK UNTUK LABELING DAN STEREOTYPING

RAMALAN BINTANG NGAJAK UNTUK LABELING DAN STEREOTYPING????

Sobat alief apaan sich labeling dan stereotyping itu? Biasanya dalam horoskop tertulis karekter khas dari tanda horoskop tertentu. Misalnya pemarah, keras kepala, pemaaf, dan lain-lain, yang biasanya selalu nampang di ramalan bintang. Nah, ketika labeling dan stereotyping yang ada dalam tanda horoskop itu suatu hal yang negative maka boleh jadi bagi pribadi-pribadi yang lemah akan cenderung mengikuti dan sulit untuk melepaskan dari labeling atau stereotyping tersebut. labeling atau stereotypingnya positif itu masih bias dimaklumi sebagai bagian dari harapan atau dosa. Nah ni kalau yang negative gimana?? Bisa-bisa kena hadist :anna bi dzonni abdi, “Aku berada dalam prasangka hamba-Ku”. Bisa jadi kalau prasangkanya jelek, ntar dikabulin Allah jadi jelek beneran deh, kamu mau?? Kalau alief sich gak mau…..Dikasih label keras kepala, pemarah, atau tukang tipu. Bahkan yang asli tukang tipu pun akan menolak labeling tersebut. Kan di dunia fana ini gak bakal ada kalau orang mau mengakui keburukannya. Yang biasa terjadi adalah menutupi keburukannya serapat mungkin.
Kita bias dengan mudah menemukan contoh labeling yang buruk terjadi di sekitar kita. Salah satu contohnya misalnya teman kita sebenarnya gak pemalas, tapi karena keseringan baca ramalan yang mengelompokkan dirinya dalam golongan orang-orang pemalas? So akibatnya tanpa sadar teman kita itu pun merespon positif dengan menjadi pemalas beneran karena itu justru menguntungkan dirinya. Kasihan bengat yach temen kita ini, dia udah salah menerjemahkan sebuah ramalan sehingga mengakibatkan kerugian yang besar pada diri sendiri.
Labeling yang bagus sih boleh aja diterapkan pada diri sendiri. Contohnya gini….. Anda yang bernaung di bawah zodiac Leo memiliki kharisma yang luar biasa, suka memimpin dan menjadi pusat perhatian. Anda selalu ingan menjadi nomor satu di mana pun Anda berada…Nah kalo dengan baca ramalan itu truz kamu terdorong untuk selalu menjadi terbaik di semua pelajaran di sekolah itu sih oke-oke saja. Ingin selalu memimpin teman-temannya, asal gak maksa, tentu aja bagus. Karena dengan begitu, kamu akan dapat berlatih menjadi pemimpin sesungguhnya.

Tuh…Kan klo labeling yang bagus-bagus sih boleh boleh aja, Alief juga mau???? Nah Klo Labelling yang jelek-jelek or negative gitu?????????sapa ya yang mau, sobat alief mau?!?!....klo Alief sih gak mau deh…

DAMPAK TEKNOLOGI AUDIO VISUAL KHUSUSNYA INTERNET BAGI ANAK DAN REMAJA

DAMPAK TEKNOLOGI AUDIO VISUAL KHUSUSNYA INTERNET BAGI ANAK DAN REMAJA
Dalam majalah Gatra No. 34 Tahun 1 tgl. 8 Juli 1995, tertulis sebagai berikut: "Linda Mann-Urmacher, ibu rumah tangga dari New York, sempat mencak-mencak gara-gara Anders, anak lelakinya yang masih berusia 10 tahun, menjadi korban gambar tak senonoh itu. Anders Urmacher suatu kali memberitahukan ibunya bahwa ia menerima kiriman surat elektronik (E-mail) di komputer pribadinya (PC). Ia meminta ibunya membuka kado elektronik itu. Tanpa curiga, Linda membukanya dengan mengikuti prosedur yang tertera di awal surat. Ketika kiriman E-mail itu terbuka, yang muncul di layar komputer adalah serangkaian gambar porno kecil, berukuran sekitar 2 x 3 cm. Gambar-gambar itu menunjukkan kegiatan seks sepasang manusia. Ada seks antara lelaki-perempuan, ada pula aktivitas homoseks dan lesbian. Linda kaget. "Anak-anak bukanlah sasaran yang cocok untuk gambar-gambar semacam itu", katanya seperti dikutip majalah Time, 3 Juli 1995."
Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa berkat kemajuan teknologi yang sangat pesat, komputer yang semula hanya alat administrasi di kantor-kantor, kini dengan adanya internet telah berubah menjadi teknologi audio visual seperti televisi yang juga akrab dengan anak dan remaja. Kebetulan cerita di atas terjadi di New York (Amerika Serikat) tetapi rasanya tidak lama lagi juga bisa terjadi di Jakarta karena Internet sudah hadir di Indonesia. Bagaimana sikap kita? Apakah lebih baik dilarang saja Internet hadir di bumi Indonesia? Tunggu dulu, masih banyak aspek positif dari Internet tersebut.
TAMBAH TEMAN BERKAT INTERNET
Pada tgl. 13 Juni 1995 dalam rubrik REDAKSI YTH. harian Kompas, Ciauwindarto Anggara, mahasiswa Indonesia di University of Wisconsin-Madison Amerika Serikat menulis dengan judul RESIKO INTERNET. Dia mendapat kesan setelah membaca tulisan di Kompas berjudul: Bom dalam Internet dan Hilangnya Perbatasan Fisik Antar-negara (22.05.1995), adanya ketakutan akan teknologi yang luar biasa. Sedangkan menurut pengalamannya selama belajar di Amerika Serikat, pendidikan di Amerika sudah benar-benar menggunakan fasilitas Internet. Para dosen dengan mudah mencantumkan tugas-tugas, catatan-catatan kuliah dan nilai murid-muridnya dalam Internet. Dari catatan-catatan kuliah yang ditayangkan dalam Internet, sebuah keuntungan besar menggunakan Internet adalah hightlighted word, yang dapat menjelaskan kata itu ke dalam detail sehingga rasa keingintahuan dalam informasi dapat dipenuhi. Selanjutnya dia mengusulkan agar kita sebaiknya bisa melihat keuntungan dan kebaikan besar dalam fasilitas Internet ini demi kemajuan bangsa.
Memang tidak salah setiap alat atau hasil teknologi selalu ada dampak positif dan negatif tergantung dari manusia yang menggunakannya. Pisau selalu ada di setiap rumah yang bermanfaat untuk memotong roti, daging, sayuran atau memotong kayu. Tetapi pisau juga dapat dipakai untuk membunuh. Karena pisau bisa dipakai untuk membunuh maka diputuskan tidak boleh ada atau menggunakan pisau di rumah. Wah, kalau keputusannya demikian, tambah susah hidup ini. Begitu pula dengan Internet memang ada bahayanya tetapi kelebihannya juga banyak. Kelebihan apa saja yang dialami penulis selama satu dua bulan ini menggunakan Internet? Pertama ialah komunikasi dengan Dr. Ed van den Berg di Belanda. Selama Pak Ed di Jakarta penulis terus membantunya komunikasi dengan temannya Vincent N. Lunetta, 166 Chambers,Penn State University, University Park, PA 16802, USA (VNL@psuvm.psu.edu). Atas jasa ini Pak Ed juga tidak keberatan dirinya dijadikan model iklan video KPS Jakarta yang sedang memberikan penataran pada guru-guru KPS Jakarta. Semua serba gratis.
Ke dua ialah berkenalan dengan Edwin Satyadi, mahasiswa S2 Prasetia Mulia, yang memberitahukan cara mengirimkan makalah ke Amerika Serikat dengan menggunakan program Telix 3.22. Yang unik kenalnya jam 3 pagi, inilah suratnya: "Saya Edwin Satyadi, murid-nya Pak Robby Chandra, Ph.D. di Prasetiya Mulya. Saya coba untuk membantu problem bapak. Prosedur pengiriman file, caranya adalah sebagai berikut. Siapkan file bapak pada PC kita agar pada saat upload dapat dengan cepat dipanggil. Misalkan bapak pakai program Telix, maka prosedurnya: Di menu Shell Indonet, tekan no. 9 (other), lalu pilih 2 (upload)SELALU pilih BINARY agar aman, walaupun yang kita kirim bisa berupa teks. Pada saat muncul tulisan aneh, misal: *93489)(09 **, lalu di program Telix tekan PgUP, lalu pilih Z- modem. Penekan PgUP ini harus dilakukan dengan cepat, bila tidak akan terkena TIME OUT, dan komputernya nge-hang. Pilih file yang mau dikirim, lalu tekan SPACE-BAR untuk memilih, kemudian tekan F10 untuk mengirim. Sekarang file bapak telah berada di directory user-gembala di Server-nya indonet."
Ke tiga ialah berkenalan dengan Budianta Hadimartana, pengurus KPS Cirebon. Berkat Internet, komunikasi antara penulis dengan pengurus KPS Cirebon ini jauh lebih sering dari pada dengan pengurus KPS Jakarta sendiri.
Ada cerita yang menarik berkomunikasi dengan Pak Budianta dari KPS Cirebon ini. Mula-mula ingin mengajarkan tetapi ternyata kemudian bahwa penulis yang belajar banyak dari Cirebon ini. Suatu hari penulis menulis sebagai berikut: "Cepat sekali E-mail saya dibalas, saya baru tulis tadi pagi tetapi siang ini sudah dapat jawaban, apakah tidak sayang biaya interlokal? Kalau orang Jakarta sih tidak ada masalah interlokal. Tetapi kalau E-mail yang panjang langsung kita download sedangkan jawaban yang juga panjang kita ketik misalnya di WS lebih dahulu setelah itu baru di upload tentu akan menghemat banyak penggunaan telepon. Beginilah cara saya sekarang untuk menghemat telepon."
Apakah jawaban Pak Budianta dari Cirebon? "Ya, Bpk Bambang betul apa yang bapak ulas diatas. tetapi saya mengunakan e-mail tidak dengan cara yang bapak maksud. Itu tempo beberapa minggu yang lalu cara tersebut saya pakai. Yang saya pakai dengan software EUDORA lebih ringkas. Saya menulis e-mail ini dalam kondisi tidak koneksi ke Internet, misalnya saya menulis bukan satu e-mail tetapi 5 E-mail yang berbeda dan ditujukan ke masing-masing alamat yang berbeda (dengan 5 alamat). Sesudah saya tulis (masing-masing) kemudian disimpan di folder dari EUDORA, tetapi belum dikirim karena belum koneksi ke Internet. Walaupun kita exit dari Windows ( EUDORA Running under Windows 3.1) atau saya matikan komputer, E-mail saya tidak hilang ketika saya buka kembali beberapa hari dan belum terkirim. Sewaktu koneksi ke IndoInternet, saya tidak perlu lagi pilih menu 9 untuk upload e-mail saya, tetapi saya pilih menu no 7, kemudian langsung saya maximize EUDORA, tekan CTRL-M, langsung secara otomatis memeriksa apakah ada file untuk saya jika ada dia otomatis download, jika selesai langsung dia upload E-mail yang lima tadi. Selesai semua pengoperasian saya disconnect dengan Indointernet, kemudian saya baca E-mail yang saya terima, kalau perlu dibalas langsung replay atau forward dan lain lainnya."
Setelah berhasil menggunakan Eudora (kiriman dari Cirebon) barulah sadar memang ada cara yang jauh lebih cepat serta lebih mudah. Berkat Internet, kita bisa saling belajar dan terus menambah pengetahuan.
JUMPA ALUMNI BPK PENABUR DI INTERNET
Setelah tiga bulan main-main dengan Internet melalui PT. Indointernet, suatu hari Alwin Sadikin (Franky) berkata: "Sekarang kita daftar ke Radnet supaya bisa coba IP-dial dengan multimedianya yang canggih itu".
Berita ini segera disampaikan kepada Pdt. Robby Chandra dan segera mendapat tawaran bahwa kalau memang mau masuk Radnet harap kasih tahu dia karena dia punya koneksi di Radnet yaitu marketing managernya adalah bekas muridnya. Alamatnya diberikan yaitu fero@rad.net.id. E-mail langsung dikirimkan melalui Indonet. Lucunya walaupun Indonet dan Radnet sama-sama di kota Jakarta tetapi e-mail harus dikirimkan ke Amerika Serikat lebih dahulu. Benar-benar dunia ini sudah seperti se kampung atau se RT saja. Semua berlangsung begitu cepat, kita juga tidak sadar bahwa surat itu harus dikirim ke Amerika Serikat lebih dahulu. Katanya: "Time and Space Disappear". Memang tidak salah.
Apa jawaban yang diterima? "Pak Bambang, salam kenal lagi. Ngomong-ngomong saya khan ex- siswa BPK Penabur, dulu saya SMP-nya di SMPK III dan SMA-nya di SMAK III. Memang saya belum pernah cerita ke Pak Robby mengenai ini, lupa terus sih".
Gembira sekali, gara-gara Internet berjumpa dengan alumni BPK Penabur. Segera terjadi dialog melalui e-mail: "Wah saya senang dan bangga bahwa Anda adalah alumni BPK Penabur. Tahun ini BPK Penabur akan HUT ke 45 dan akan ada pagelaran akbar "Simfoni Emas" di JCC. Bantu dong!"
Dijawab: "Boleh/pasti. Bantu-nya dengan cara apa?"
Anda lulus SMAK III tahun berapa? Setelah SMA melanjutkan kemana? "Saya lulus tahun 1984 lalu melanjutkan ke STI&K (Sekolah Tinggi Informatika & Komputer)."
Ada ide untuk memberikan pelajaran tentang Internet dalam keterampilan komputer untuk siswa-siswa SMUK, bagaimana pendapat Anda? Di SMAK III kini ada proyek CAI/CAL khusus untuk bidang studi matematika dipimpin oleh Pak Arifin Jos (kini kepala SMUK III). Fero menjawab: "Akan kami pertimbangkan. Bisa informasikan lebih detail mengenai proyek tersebut. Apakah Pak Jos juga mengajarkan ilmur ukur ruang saat ini?"
Apakah pernah ikut keterampilan Fotografi, kalau pernah berarti saya pernah jadi guru Anda, karena pada tahun-tahun tersebut (1984) saya juga mengajar keterampilan fotografi, tempatnya di jalan Pembangunan III/1A. Dijawab: "Pernah, kalau saya tidak salah ingat pengajar fotografi ada 2 orang. Betul tidak ? Kakak-kakak saya juga murid SMAK III, dan mereka juga pernah belajar fotografi."
Jumpa alumni BPK Penabur di Jakarta tidak aneh, keunikannya ialah jumpanya melalui Internet. Lebih unik lagi kalau jumpa melalui Internet dan alumni tersebut berada di luar negeri. Johnny Jermias dari University of Waterloo sebagai koordinator dari Kristen-net mengumumkan: "Hello Pak Bambang, saat ini anggota Kristen net berjumlah 55 orang berasal dari Canada, USA, Eropa, Indonesia, dan Australia. Kristen Net menayangkan Sunday Gospel, Daily Devotion, Christian Songs, Testimony, dan artikel Kristen lainnya. Saya tidak tahu apakah ada alumni BPK Penabur yang saat ini menjadi anggota Kristen Net (bila ada, silahkan angkat tangan)".
Segera pertanyaan tersebut mendapat jawaban: "<> Saya alumni SMAK 3: Martinus"
Tidak lama kemudian ada jawaban lagi sbb: "Yah ... saya dari SMAK BPK Penabur ... Selamat bergabung Pak ... Saya dari alumni SMAK-1 dan kami di sini juga ada mailing-list... Selamat bergabung dengan Kristen Net Pak. Salam dari Leo Hansa Lim (hansa@picard.cs.wisc.edu), University of Wisconsin - Madison."
Kemudian Martinus menulis: "Pak Bambang, saya kaget dan senang juga di Jakarta sudah ada Internet. Saya lulus thn. '91. Guru yg paling berkesan tentu saja Ibu Naomi (saya langganan di kantor). Bagaimana kabarnya Ibu Naomi sekarang? Kalau masih ketemu tolong sampaikan salam saya ke Ibu Naomi dan Ibu Wiwiek (guru Kimia). Saya dengar Ibu Wiwiek sudah tidak mengajar di SMAK 3, apa betul? Tentang JCC 'Simfoni Emas' diselenggarakannya kapan? Penasaran aja nih pak, bapak ini pernah jadi guru di salah satu sekolah KPS atau tidak? Salam dari Rhode Island, Martinus Tunggorono (mtunggor@acad.bryant.edu), BRYANT COLLEGE".
Dalam buku 'Education on the Internet' ada kalimat lucu: In a popular New Yorker cartoon, two dogs are 'talking' while one uses a computer. The pooch at the computer keyboard says to the other, "On the Internet, nobody knows you're a dog!".
Jadi tidak perlu takut atau ragu-ragu. Di sinilah terbukti manfaat dari Internet, memang ada aspek negatifnya tetapi aspek positifnya jauh lebih banyak lagi, semua tergantung kepada siapa yang menggunakannya. Terima kasih kepada Nico J. Tampi dari majalah Gatra yang telah memberikan alamat Kristen-net. Siapa lagi mau bergabung?
MEMBACA KLIPING KOMPAS DI INTERNET
Beberapa bulan yang lalu Alwin Sadikin (Franky) memberitahukan bahwa dengan modem kita juga bisa membaca kliping dari harian Kompas. Bagaimana caranya? Ternyata dia juga tidak tahu, hanya pernah dengar saja. Jah, apa boleh buat!. Hari Rabu, tgl. 24 Mei 1995 pada harian Suara Pembaharuan terdapat iklan Indonesia Online Access atau IdOLA: "Sudah saatnya Anda menikmati era baru komunikasi dan akses informasi dengan cepat dan tepat. IdOLA dari LINTASARTA adalah jasa Online komersial pertama dan satu-satunya yang dapat diakses dari 11 kota besar di Indonesia. Sekarang, tanpa memutar 021, Anda dapat dengan mudah menjangkau pelosok Indonesia, bahkan ke seluruh penjuru dunia melalui jaringan Global Internet. Melalui IdOLA, Anda dapat pula mengakses berbagai informasi penting dari "information provider" yang ada di Indonesia, dengan jumlah dan ragam informasinya yang akan terus bertambah dan berkembang, Pastikan Idola sebagai jembatan informasi Anda". Setelah membaca iklan tersebut langsung dicoba untuk akses ke IdOLA. Menu yang pertama muncul sbb: Ask about IdOLA here.... Cyberinfo Member Assistance Lintasarta Computer & Technology Cyber Support Cybernews & Magazines Special Interest Group Cyber Reference Entertainment Travel & Tourism CyberAds Other Cyberspace World
Segera dicoba menu tersebut satu persatu karena ingin tahu apakah isinya. Ketika sampai pada Cybernews & Magazines ternyata isinya adalah Kompas Online Access berikut keterangan sbb: "Dengan IdOLA Anda dapat berhubungan dengan Pusat Data Kompas. Anda dapat melihat klipping dari harian KOMPAS sejak tahun 1991 sampai dengan hari kemarin. Data dapat diakses berdasarkan kata kunci atau penulis. Biaya akses ke Pusat Data KOMPAS berdasarkan waktu online. Tekan huruf 'v' (view), dan Anda akan kami bawa menuju Pusat Data KOMPAS". Segera huruf 'v' ditekan, apakah yang terjadi?
"Selamat Siang. Selamat Datang di Basis Data Kliping Kompas. Pusat Informasi Kompas menyediakan fasilitas bagi Anda, untuk mencari dan membaca kembali tulisan/berita yang pernah dimuat di Harian Kompas, mulai tahun 1991 hingga terbitan kemarin (26-05- 1995). Pencarian bisa Anda lakukan berdasarkan KATA KUNCI atau PENULIS. Silahkan mengikuti menu yang ada di bagian bawah layar Anda".
Setiap hari kliping Kompas ini ditambah maka tanggal '26-05-1995' seperti yang tertulis di atas juga setiap hari akan berubah. Mulailah petualangan baru. Iseng-iseng diketik kata kunci "KOMPUTER", maka timbullah tabel sbb: 1991 ditemukan 214, 1992 ditemukan 249, 1993 ditemukan 322, 1994 ditemukan 322 dan tahun 1995 ditemukan 340. Menarik sekali, tahun 1995 walaupun baru sampai bulan Mei tetapi telah ditemukan kata kunci "KOMPUTER" paling banyak. Rupanya berita-berita tentang komputer sedang 'top'.
Kemudian diketik lagi kata kunci "SEKOLAH" maka keluarlah tabel sbb: 1991 ditemukan 406, 1992 ditemukan 485, 1993 ditemukan 504, 1994 ditemukan 460 dan 1995 ditemukan 284. Logis tahun 1995 lebih sedikit karena baru sampai bulan Mei.
Iseng-iseng diketik lagi kata kunci "UKSW" (Universitas Kristen Satya Wacana) yang banyak diberitakan oleh Kompas akhir-akhir ini, hasilnya sbb: Untuk tahun 1991 ada 1 tulisan tentang UKSW, sedang tahun 1992 tidak ada tulisan apa-apa tentang UKSW, tahun 1993 hanya ada 3 tulisan tetapi tahun 1994 ada 46 tulisan tentang UKSW bahkan tahun 1995 yang baru berjalan setengahnya sudah ada 52 tulisan tentang UKSW. Wah, banyak sekali! Bagaimana dengan tulisan yang dibuat oleh Arief Budiman? Diperoleh daftar sbb: tahun 1991 ada 14, tahun 1992 ada 3, tahun 1993 ada 5, tahun 1994 ada 5 dan tahun 1995 ada 7 tulisan dari Arief Budiman.
Selanjutnya kita diminta untuk memilih ingin melihat kliping tahun berapa. Setelah dipilih salah satu tahun maka keluarlah di layar komputer 7 (tujuh) judul dari kliping tersebut. Jadi setiap kali tampil hanya 7 (tujuh) judul, hal ini rupanya disesuaikan dengan kemampuan besar layar monitor. Bila ada judul yang ingin kita lihat isinya, hanya dengan mengetik huruf A-E maka keluarlah dilayar monitor isi dari kliping tersebut. Mudah sekali! Isi kliping boleh dicopy atau diprint.
Tulisan Arief Budiman yang terakhir dimuat di Kompas adalah pada hari Sabtu, tgl. 29-04-1995, hal 4., dengan judul "PEREMPUAN DAN JEBAKAN KECANTIKAN". Kalimat pertamanya: "Dengan berkembangnya gerakan feminis, kaum perempuan sekarang sudah menyadari hak-haknya sebagai manusia yang setara dengan laki-laki".
Dengan adanya kliping seperti ini, berkat teknologi Audio Visual khususnya Internet, berarti kita tidak perlu repot-repot lagi untuk gunting-menggunting koran dan kemudian menyimpannya. Butuh waktu dan tempat sedang hasilnya juga tidak akan dapat menyaingi kliping yang telah disediakan oleh KOMPAS sendiri.
INTERNET DI SD, SMP & SMA
Dalam buku 'Education on the Internet', Jill H. Ellsworth, Sams Publishing ada topik 'The Internet in Elementary, Middle, and High School', dimana dibahas manfaat apa saja yang bisa dipetik dari Internet untuk tingkat sekolah SD, SMP dan SMA. Semua itu terjadi di Amerika Serikat. Maka timbul pertanyaan bagaimana di negara lain? Berkat elektronik mail, jawaban segera diperoleh. Inilah jawaban dari negara Australia, Ly Fie (ly.fie.sugianto@eng.monash.edu.au) telah menanyakan kepada beberapa anak. "Saya kenal beberapa anak yang bersekolah di sini dan setahu saya, Internet facility masuk ke sekolah-sekolah di Australia belum lama. Mungkin baru tahun lalu. Saya sendiri belum pernah mendengar mereka bercerita tentang Internet stuff, tapi, mereka cukup familiar dengan e-mail, walaupun fasilitas inipun masih terbatas. Tapi, seingat saya, ada seorang anak tingkat high school yang mempunyai tugas untuk menyelidiki manfaat Internet dalam pendidikan. Saya bisa menanyakan atau menyelidiki penerapan Internet di high school."
Beberapa hari kemudian datang lagi E-mail dari Ly Fie (Australia). "Saya sudah berbincang dengan seorang anak (berumur 12 tahun) yang bersekolah di Kilvington Baptist School. Saya sering sekali mengikuti kegiatan-kegiatan dari sekolah ini. (* percaya atau tidak, saya TERTARIK SEKALI dan SENANG SEKALI berada di lingkungan pendidikan, entah itu tingkat sekolah ataupun university *) Sejauh ini, saya menghadiri annual concert mereka, malam pentas, bazaar sekolah, ataupun study tour, seperti nonton Macbeth (bareng sama anak berumur 11 & 12 yang mempelajari English/English literature). Sekarang, ada 4 orang anak (saya kenal dari Sunday School) yang bersekolah di sana. Saya tanya Sandra apakah Internet banyak dipakai di Kilvington. Dia bilang, ya, mulai dari tahun ini. Dan justru, anak-anak tingkat SD yang diajari dan dibimbing oleh guru-guru mereka. Tentu saja, mereka senang sekali. Dan mereka juga diawasi, sebab ada bahan-bahan Internet yg tidak patut dibaca oleh mereka. Mereka bahkan "surf" pada jam-jam istirahat. Sandra dan teman-temannya (tingkat SMA) justru merasa iri, sebab mereka tidak diajari langsung. Mereka dianggap sanggup untuk explore sendiri. Dan, tidak banyak dari mereka yg mempergunakannya karena faktor waktu. (NB: sekolah ini adalah sekolah putri. Saya rasa di sekolah khusus putra, para pelajar lebih berantusias dalam mempergunakan fasilitas tsb. Bukan sexist, tapi, saya lihat, dari teman-teman & anak-anak yang saya tutor, pelajar putra memang lebih adventureous dalam hal ber-komputer. Saya bener ga pak?). Yang dia ingat, stuff yang mereka bisa access termasuk: e-mail facility, Internet & netscape (software utk meng access WWW). Apakah ini info yg bapak ingin ketahui? Karena Sandra tidak banyak menggunakan Internet, saya akan tanyakan seorang anak tingkat SD dari sekolah putra, tentang manfaat Internet untuk dia & kawan-kawan sebayanya. Mungkin minggu depan baru saya bisa e-mail balik ke bapak. Sekian dulu."
Benar saja, minggu depannya Ly Fie menulis sebagai berikut. "Pak, saya sudah tanya seorg anak berumur 7 tahun di sekolah yang sangat baik (boys school; saya lupa namanya) dan ternyata, di sekolah ini, Internet belum dipakai oleh mereka. Mereka hanya menggunakan komputer sejauh word processing (word for windows) dll. Jadi, kesimpulan nya, penggunaan Internet juga belum meluas di sini. (* walaupun sample space terlalu sedikit untuk menarik kesimpulan *)."
Kalau di atas adalah jawaban dari Australia, bagaimana jawaban dari negeri Belanda? Ini e-mail yang dikirimkan oleh Dr. Ed van den Berg (edberg@nat.vu.nl). "Ternyata Internet hampir belum dimanfaatkan di sekolah-sekolah di negeri Belanda. Hanya beberapa sekolah saja yang terlibat dalam proyek kerja sama antara beberapa sekolah di Eropa. Beberapa sekolah lain yang mengikuti semacam jaringan dengan modem-modem. Tentu situasi ini akan berubah dalam tahun-tahun yang akan datang. Saya tahu mengenai beberapa proyek di AS dan mungkin juga di beberapa negara lain mengenai: (a) Jaringan antara sekolah, siswa dapat berkomunikasi dengan siswa dari sekolah lain ataupun sekolah di negara lain. Misalnya, siswa yang sedang belajar bahasa Inggeris dapat berkomunikasi dengan siswa di negara lain dengan bahasa asing ini. Dengan geografi, siswa dapat berkomunikasi juga. (b) Jaringan antar sekolah dengan tujuan mengumpulkan data untuk penelitian, misalnya siswa digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pencemaran lingkungan, misalnya siswa melakukan ukuran tertentu mengenai polusi udara dan air. Lalu semua data digumpulkan di satu tempat. (c) Satu sekolah ataupun satu kelas atau satu siswa saja mencari informasi di Internet mengenai topik tertentu, misalnya dalam rangka bidang studi tertentu atau proyek siswa tertentu. Minggu lalu saya mendapat informasi mengenai suatu proyek environmental studies. Tetapi kemungkinan besar kurikulum (ini di AS) terlalu menyimpang dari kurikulum Indonesia. Salam, Ed van den Berg."
Kalau Australia dan Belanda saat ini belum terlalu memanfaatkan Internet untuk tingkat SMA ke bawah, berarti kita juga tidak perlu kuatir dengan teknologi Audio Visual khususnya Internet di Indonesia karena kebetulan baru setahun berkembangnya. Tetapi tidak perlu kuatir tidak berarti tidak waspada, karena perkembangan teknologi ini sangat cepat.
SMAK1-NET dan SMAK3-NET
Manfaat lain dari Internet ialah kita bisa membuat klub (mailing list) untuk saling bertukar informasi, berdiskusi dan berbagi suka dan duka. Hal ini telah dilakukan oleh alumni SMAK I dan SMAK III BPK Penabur KPS Jakarta di Amerika Serikat. SMAK I memiliki alamat sbb: smak-1@doit.wisc.edu dan kalau ingin mendaftar silahkan kirimkan e-mail yang ditujukan ke smak1- request@doit.wisc.edu dimana pada kolom subject diisi kata 'subscribe'. Sedangkan alamat dari SMAK III ialah smak- 3@mbe.ece.wisc.edu dan kalau mau mendaftar maka e-mail harus dikirimkan ke listproc@mbe.ece.wisc.edu, harap tulisankan lengkap kata-kata 'subscribe smak3 your-name' pada kolom subject.
Di Jakarta Pdt. Dr. Robby Chandra juga memiliki klub yang dinamakannya X-net dan kini telah ada 25 netters yang menjadi anggotanya tersebar di negara Indonesia, Amerika Serikat, Belanda dan Australia. Bila ingin bergabung silahkan kirimkan e-mail ke robbycha@server.indo.net.id atau robbycha@rad.net.id.
Keunikan lain dari SMAK1-NET dan SMAK3-NET ialah mereka memiliki HOME PAGE, suatu sarana informasi bagi para alumni SMAK I dan SMAK III di seluruh dunia dan siapa saja yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang SMAK I dan SMAK III tersebut. Untuk perusahaan HOME PAGE banyak dimanfaatkan sebagai sarana promosi produknya agar dikenal oleh masyarakat. Bila ingin melihat, HOME PAGE SMAK I beralamat: http://www.public. iastate.edu/~christh/smak1 sedangkan HOME PAGE SMAK III beralamat: http://www.calvin. edu/~rsetia67/smak3. Yang menarik baik kerja maupun biaya pembuatan ditanggung secara gotong royong oleh para alumni tersebut. Berkat HOME PAGE, seorang alumni SMAK III Feronica Laksana (fero@rad.net.id) yang telah meninggalkan sekolahnya selama 11 tahun dan kini punya kedudukan cukup baik yaitu sebagai marketing manager RADNET, teringat kenakalan yang dilakukan waktu SMA.
"Saya ada cerita seru mengenai kelas saya dan seorang guru (nama guru tersebut sengaja dihapus oleh penulis). Saat itu guru tersebut mengajar Ilmu Ukur Ruang dan Kimia. Setiap mengajar ilmu ukur ruang pasti guru tersebut marah-marah terus, kita pasti dibentak-bentak dan suka ulangan mendadak tetapi kalau mengajar Kimia pasti beliau dapat bercanda. Kita sudah bisa membaca polanya. Kemudian, kelas IPA saat itu ada 2, ketua kelas di kelas saya Dono (bukan nama sebenarnya) sedangkan di kelas lainnya Sasa (juga bukan nama sebenarnya). Saya tidak tahu mengapa setiap mengajar di kelas sebelah beliau jarang marah sedangkan di kelas saya sering marah. Rasanya sih beliau tidak begitu senang dengan si Dono, karena kadang-kadang dia suka melawan guru tersebut. Karena sering ulangan mendadak dan dimarah-marahi kemudian kita ambil inisiatif untuk mengganti ketua kelas dengan Heri (juga bukan nama sebenarnya) tetapi kelihatannya cukup dikenal dan disukai, sejak itu kemarahan beliau sedikit berkurang, karena Heri orangnya cukup kocak."
"Sekali waktu ada teman kami yang berulang-tahun dan kita sekelas merayakannya, saat itu pelajaran ilmu ukur ruang dan ketua kelas kami memberi tahu guru tersebut perihal ini. Ternyata hari itu beliau banyak tertawa dan kelihatannya senang sekali dan kami tidak jadi belajar ilmu ukur ruang. Menyadari hal ini ketua kelas kami mulai mengatur siasat, setiap yang berulang-tahun pada hari saat ada pelajaran ilmu ukur ruang pasti kami rayakan. Jadi kami mulai jarang dimarahi dan anak-anak senang sekali. Sekarang kelas sebelah yang kesal, karena mereka lebih sering dimarahi dan ulangan ilmu ukur ruang mendadak. Setelah mereka tahu kalau kita suka merayakan ulang tahun teman-teman saat pelajaran ilmu ukur ruang, mereka ikut-ikutan merayakan ulang tahun. Jadi skor kami seimbang :-)."
"Lama-kelamaan, teman-teman yang akan berulang tahun senang sekaligus prihatin sebab mereka harus mengeluarkan uang cukup besar untuk membeli makanan (kue-kue). Atas inisiatif ketua kelas disarankan khusus kelas kami, seluruh murid harus menyumbang. Jadi setiap ada yang akan berulang-tahun kami ramai-ramai kumpulkan uang dan merayakannya. Menurut ketua kelas kami, lebih baik kita keluar uang daripada dimaki-maki, (sebagai informasi, kelas sebelah tetap menetapkan peraturan yang berulang tahun harus menanggung biayanya, karena menurut ketua kelas kami, murid-murid kelas sebelah lebih royal, kalau murid kelas kami kere-kere)."
"Tetapi mendekati akhir tahun, murid-murid kami tidak ada yang berulang tahun lagi, sedangkan murid-murid kelas sebelah sudah merayakan 2-3 orang muridnya yang berulang tahun, kelas kami tetap dimarahi terus. Kemudian kami berembuk dengan ketua kelas, bagaimana caranya agar tidak dimarahi dan ulangan mendadak lagi (terus terang kami ngeri dan kesel juga sih dimarahi, sedangkan kelas sebelah tertawa-tawa terus). Setelah dipikir-pikir akhirnya kami sepakat untuk memilih salah satu murid kelas kami untuk dipaksa berulang-tahun walaupun ulang tahunnya masih lama dan jatuhnya pada saat liburan :-). Saat itu si Patriot setuju untuk dia yang dijadikan kandidat siswa yang berulang tahun. Akhirnya kami kumpulkan uang untuk merayakan ulang tahun palsu (bohong-bohongan) si Patriot. Kami mengundang guru tersebut dan wali kelas. Kami padahal geli juga sih, saat memberi salam/ucapan selamat ke si Patriot dan berdoa untuknya, karena kami tahu itu palsu. Ibu wali kelas kelihatannya curiga, karena anak IPA angkatan kami sering sekali berulang tahun dan beliau kelihatannya tidak senang. Sedangkan guru tersebut, tetap tidak tahu kalau kami tipu, beliau tetap tertawa-tawa senang dan yang pasti kami tidak jadi dimaki-maki plus tidak jadi ulangan ilmu ukur ruang. Kalau diingat-ingat saya suka geli juga memikirkan kelakuan kami yang bandel-bandel."
"Pak Bambang, apakah Bapak Gouw masih mengajar matematika? Saya dengar terakhir Pak Gouw mengajar di SMAK I. Terus-terang saya paling salut dengan Pak Gouw, beliau tidak pernah membawa buku saat mengajar, semua ilmu langsung dari kepala-nya ditulis di papan tulis. Dan setiap beliau menerangkan pelajaran, pasti kami dapat menyerap pelajarannya. Saya dapat menyerap 100% setiap beliau mengajar. Dan setiap kali ulangan, pasti mendadak. Kami cukup melihat tangan beliau saat menuju ke kelas kami. Kalau beliau membawa kertas, pasti ulangan. Kalau tangannya kosong, berarti belajar seperti biasa. Kalau beliau masih aktif di BPK Penabur, tolong titip salam. Beliau pasti lupa dengan saya. :-) OK. Terima kasih Pak Bambang, nanti saya ceritakan info lainnya."
Karena ada cerita tentang Pak Gouw maka Susanny Mulyadi <> alumni SMAK1 tahun 1992, kuliah di Oregon State University (Amerika Serikat) menambahkan cerita. "Saya punya kenangan yang tak terlupakan dengan pak Gouw yang kebetulan menjadi walikelas saya waktu saya duduk di kelas 3Fis1. Mungkin sesudah saya lulus pak Gouw sudah tidak mengajar lagi. O,ya nama saya Susanny. Mungkin saja ibu Murni, ibu Lina atau Ibu Ratna masih ingat sama saya. Saya tidak akan lupa dengan pak Gouw yang pernah mengeluarkan anak muridnya lebih dari separuh kelas dan tidak boleh mengikuti ulangan karena tidak mendengar bel masuk termasuk saya. Ceritanya begini,kelas saya termasuk kelas yang kebagian nasib sial, karena kalau mau ulangan mendadak, khususnya mata pelajaran analit atau aljabar pasti kelas saya kebagian yang pertama. Pada hari itu jam pertama dan ke dua adalah mata pelajaran olah raga, dan pelajaran ke tiga adalah pelajaran pak Gouw. Walaupun diantara kami semua ada yang menduga kalau hari itu ada ulangan tapi sebagian besar dari kami tidak peduli. Sudah menjadi kebiasaaan kalau sehabis olah raga badan rasanya terbakar dan terasa panas. Karena itu sebagian besar dari murid kelas saya, duduk-duduk di balkon dekat toilet pria sambil ngobrol dan merasakan tiupan angin yang cukup kencang. Kira-kira ada sekitar 24 anak termasuk saya kumpul di balkon itu. Mungkin karena terlalu asyik, kami semua tidak mendengar bel berbunyi tanda pergantian pelajaran atau memang belnya tidak berbunyi karena nyatanya 24 anak di balkon itu tidak ada yang mendengar bel berbunyi. Akibatnya kami semua tidak diperbolehkan ikut ulangan analit karena kami semua tidak masuk ke kelas. Pak Gouw sama sekali tidak kelihatan marah cuma tidak mengijinkan kami masuk untuk ikut ulangan dan nilai kami diberi 0, kecuali untuk kira-kira 11 anak yang ada di kelas yang diberi ulangan dan dinilai oleh pak Gouw. Kami semua protes tapi tidak dihiraukan. Kemudian setelah selesai ulangan, Pak Gouw mengatakan bahwa kami semua harus bilang kepada orang tua kami dan menyuruh orang tua kami datang untuk menghadap pak Gouw. Jujur saja saya takut untuk mengatakan kepada orang tua saya karena orang tua saya pasti mengira saya bikin ulah di sekolah, (saya lulusan SMPK VII) dan saya kadang-kadang suka jadi trouble maker di kelas, apalagi sewaktu saya masih duduk di SMP. Jadi saya tidak mengatakan kepada orang tua saya. Saya mengucap syukur juga karena pak Gouw tidak menanyai saya sampai saya harus merasa bingung karena tidak tahu mau bilang apa sebab orang tua saya tidak datang. Tetapi akhirnya semua beres dengan sendirinya walaupun nilai saya dan teman-teman yang lain tetap diberi 0 oleh Pak Gouw. Sekarang kalau saya ingat lagi, saya suka tersenyum sendiri. Bagi anak SMAK 1 alumni tahun 1992, kelas 3 Fis 1 masih ingat nggak peristiwa ini? Saya juga ingat waktu pertama kali berkenalan dengan pak Gouw, sewaktu duduk di kelas 2 Fis, kata-kata yang tidak terlupakan dari beliau adalah AWAS, BELAJAR 5 JAM SEHARI, TIDAK ADA NONTON TV, TIDAK ADA MAIN-MAIN. KALAU MAU NAIK HARUS BELAJAR 5 JAM SEHARI! Pak Bambang, tolong titip salam buat pak Gouw, mungkin beliau sudah lupa sama saya. Tapi sampai sekarang saya masih menyimpan surat ijin keluar, yang harus ditandatangani oleh walikelas dan guru piket kalau mau keluar dari sekolah selama jam pelajaran. Saya simpan buat kenang-kenangan karena saya cukup sering minta ijin keluar sampai pernah pak Gouw kalau lihat saya masuk ke ruang guru pasti beliau tanya, sekarang alasan saya apa lagi buat ijin keluar. Buat Pak bambang di Jakarta, semoga sukses, titip salam buat semuanya. Viva SMAK 1!"
Selain dua cerita di atas masih ada kurang lebih 10 alumni yang bercerita tentang guru-gurunya di SMAK 1. Biasanya kita sudah tidak tahu lagi bagaimana keadaan para alumni BPK Penabur. Hubungan sudah terputus. Tetapi berkat Internet, komunikasi dapat terus berlangsung. Disinilah manfaat dari teknologi Audio Visual khususnya Internet yang membuat hubungan manusia satu sama lain bertambah dekat dan bertambah akrab walaupun secara fisik berjauhan bahkan berada nun jauh di sana di seberang lautan.
KESIMPULAN
Melihat dampak negatif dan positif dari teknologi Audio Visual khususnya Internet di atas, dapat disimpulkan bahwa bila dibandingkan dengan dampak negatif maka dampak positifnya adalah jauh lebih banyak, jadi tidak mungkin kalau sampai dilarang di Inonesia. Hal ini juga ditanyakan oleh majalah Infokomputer, Vol IX No. 7 Juli 1995 kepada Direktur Jenderal Radio Televisi & Film Alex Leo Zulkarnain. Infokomputer bertanya: "Apakah sebenarnya masyarakat Indonesia sudah perlu bergabung ke Internet?".. Alex Leo Z. menjawab: "Masalah bukan merasa perlu, tetapi 'barang' itu datang ke wilayah kita dan dalam pergaulan internasional kalau kita tidak memanfaatkan itu kita akan rugi. Karena itu akan jalan terus. Kita tidak bisa menghambat. Yang harus kita selesaikan sekarang adalah bagaimana kita memanfaatkan Internet itu untuk kepentingan nasional. Tanggal 1 Juni 1995 dalam Dewan Telekomunikasi sudah dibicarakan secara mendalam di bawah pimpinan Joop Ave sendiri. Saya kebetulan anggota Dewan Telekomunikasi. Dan ada kesepakatan kita akan bentuk satu tim pengamat dalam waktu singkat ini. Mereka nanti bisa memberikan saran-saran kepada pemerintah tentang apa yang harus dan dapat kita lakukan. Pada prinsipnya kita ingin supaya kita tidak hanya sebagai user Internet. Kita ingin juga agar ada input kita dalam Internet dan itu akan kita usahakan. Kalau menolak sama sekali (Internet) saya kita tidak bisa karena kegunaan Internet itu sudah dibuat sedemikian rupa sehingga sangat (terjangkau). Kalau dihitung uangnya mungkin tidak terlalu besar. Murah sekali!".
Mengenai dampak positif dan negatifnya, Alex Leo Z. menguraikan: "Saya kita semua langkah itu ada positif dan negatifnya. Tidak bisa negatif semua, positif semua. Tetapi harus kita bedakan, harus bisa kita filter mana yang positif dan negatif bagi kita. Kita harus membuat daya tahan dan daya ketahanan nasional. Hanya itu satu-satunya cara. Pada akhirnya tidak ada jalan lain kecuali memperkuat diri masing-masing".
Berdasarkan keterangan dari Alex Leo Z. jelas bahwa Internet tidak akan dilarang hadir di Indonesia. Memang dampak yang negatif untuk anak dan remaja sudah terlihat di Amerika Serikat sedangkan negara-negara lain belum. Walaupun demikian karena mencegah selalu lebih baik, maka ada baiknya masyarakat sudah disiapkan sejak dini dengan saran-saran berikut ini.
SARAN-SARAN
Untuk mengatasi atau lebih tepat mencegah dampak negatif terutama untuk anak-anak dan remaja buletin LEPISI Vo. 8 No. 10 Juli 1995 menyarankan sebagai berikut. Mencegah memang selalu lebih baik, cepat atau lambat komunikasi Audio visual khususnya Internet akan berada di depan mata kita. Lebih baik kita tahu lebih dahulu dari pada menyesal di kemudian hari.
Online block: banyak dari pelayanan komersil, seperti American Online dan Prodigy mempunyai mekanisme untuk mengakses daerah terlarang dan tidak tepat untuk anak-anak. Jika anda bergabung pada pelayanan online, akrabkan dengannya dan gunakan dengan persetujuan. Khusus di Indonesia, Radnet - salah satu provider yang ada di Indonesia memang telah memblokir majalah-majalah porno yang terdapat di Internet seperti Playboy dan Penthouse.
Cheklist: yakinkan bahwa anak-anak dan remaja tahu mana yang boleh dan tidak boleh. Jangan pernah berikan informasi pribadi kepada orang asing. Jangan melakukan pertemuan face to face dengan user yang lain tanpa persetujuan keluarga. Selalu ingat bahwa anonimitas (ketakbernamaan) dari Net dapat membuat orang menyembunyikan umur dan identitasnya.
Menunggu: tetaplah nongkrong ketika anak-anak sedang melakukan sesuatu. Tanyakan favorit apa yang mereka lihat, biarkan mereka mengajarkan pada Anda beberapa 'stroke'net. Jika Anda concern pada kegiatan anak pada online, cobalah berbicara pada mereka tentang hal tersebut. Buatlah komputer menjadi kegiatan keluarga sehingga dapat dinikmati dan didiskusikan bersama oleh seluruh keluarga.
Lihatlah jam: Perhatikan berapa yang harus dibayar ketika anak menghabiskan waktunya di online. Banyak tagihan untuk BBS atau Online service. khususnya pada larut malam, mungkin merupakan indikasi dari suatu masalah.
Special Software: Pertimbangkan pembelian software pembersih seperti Surfwatch, yang mana akan melindungi computer yang meload dari salah satu tempat access pada Internet yang diketahui berisi hal-hal sexual. Suatu usaha untuk mencari halaman Penthouse Web, sebagai contoh,menghasilkan tulisan di layar "Block by Surfwatch".
Anda tidak sendiri: Persatuan orang tua dan guru di sekolah atau kelompok lainnya yang concern terhadap masalah itu bersama- sama akan membawa kita ke tempat dimana kita dapat bertukar pengalaman dan mendapatkan support dari orang yang menghadapi masalah yang sama. Juga katakan pada tetangga, karena upaya Anda akan sia-sia jika anak di seberang rumah tanpa batas.

Jumat, 18 April 2008

Assalamu'alaikum.....

Alhamdulillah blog saya sudah jadi....
walaupun memang gak bagus...tapi semoga bermanfaat buat kita semua. Ammiiiinnnn